Wednesday, October 20, 2010

Daun yang jatuh Tidak akan Membenci Angin



Dengan nama ALLAH yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


“ Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatan dan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan. Namun andai hadirku menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU, maka tidak ada tangguh untukku berundur dari dalam hidupnya.



KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan Kau anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi teduhanku dari bahang kemarau kehidupan. Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata milik-MU.



PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan. Kerana saat Kau hadirkan pertemuan, telahku redha untuk sebuah perpisahan.”



Pernahkah kita bertemu dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal siapa dia, tidak pernah kita tanyakan dari mana asalnya. Dan dia duduk seketika bersama kita, menyinggahi kamar kehidupan dan meninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.


Dimensi pertemuan itu berbeza, saat kita tidak pernah melihat wajahnya namun kita bagai tahu bagaimana redup pandangannya. Dan tika kita tidak pernah sekali pun mendengar suaranya, kita bagai kenal nada bahasanya.


Dan kita tertawan pada agamanya, saat tazkirah dan nasihat menjadi utusan hatinya..saat hadis-hadis Baginda bermain dalam ratib bahasanya dan Al Huda menjadi ayat karangan jiwanya. Dan bagi kita,sahabat adalah keperluan jiwa. Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan kasih dan kita tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan pada kita, dialah anugerah istimewa dariNya saat kita memohon padaNya memilih teman perjalanan yang terbaik dalam kembara perjuangan di jalanNya.


Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali menemani lena kita, saat istikharah yang kita pinta menjadi jawapanNya. Sehingga seluruh jiwa kita menyangka dialah sahabat yang bakal menjadi menjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan. Dan tika itu kita mengharapkan persahabatan yang berpanjangan dengan ikatan yang lebih kukuh dan diredhai..agar utusan hatinya sentiasa menemani kita, ratib bahasanya terus didendangkan di telinga dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.


Dan tidak pernah ada prasangka, bagaimana andai hadir kita memberi masalah padanya..kewujudan kita tanpa sedar mengganggu hatinya bertemu Pencipta. Dan kita terpaku tiba-tiba, dari doa yang kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatNya tiba-tiba bertukar cela. Mungkinkah dalam persahabatan itu penuh terpalit dosa, apakah nasihat kita “melaghokan” jiwanya..saat kita bersahabat kerana agamaNya.


Namun tiba saat mengharuskan kita sedar, saat pertemuan diqasadkan untuk memburu redhaNya maka perpisahan keranaNya pasti membuah makna. Tika kita merunduk tawadhu` pada ketentuanNya dalam kudus jiwa kita membelas pada ketentuan takdir.. yakinlah Dia tidak pernah menganiaya hambaNya.


Kalau kehadiran dianggap menyusahkan, moga pemergian menghembuskan ketenangan. Bila membenih subur kerana ukhuwwah, biar jatuh gugur dalam mahabbah. Kerana daun yang jatuh takkan sekali-kali membenci angin. Dan amankanlah hatimu dengan janjiNya :"..Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya." Fussilat::46.


"maafkan daku wahai teman...."


~mutiara-mutiara bertaburan~


Petikan dari,

www.iluvislam.com

Tuesday, October 19, 2010

Inspiration; Proud to be Muslim





Subhanallah....


“For those of you who ask for the signs,

Look around you…

Look at the star…

Look at the sun…

Look at water…

This is the signs for people of knowledge” Rubben (Abu Bakr)



Such a beautiful and great video that I have been seen!


Let all of us be very thankful for ALLAH for everything..

Let all of us practice Islam and be a good Muslim..

Let all of us unite for ISLAM!


ALLAHUAKBAR!!!



~mutiara-mutiara bertaburan~


Sunday, October 17, 2010

Lafaz yang sering kita lupakan



Dengan nama ALLAH yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


Dalam tidak sedar….


Setiap hari kita memohon dan sering melafaz kalimah-kalimah suci dalam solat kita..tetapi sayangnya, kita hanya memohon tanpa memahami.. sekadar hanya di bibir, tetapi tidak tersentuh di hati kita selama ini..

Marilah kita menghayati makna yang sangat indah ini ketika kita duduk di antara dua sujud semasa solat..

Dengan rendahkan hati nyatakanlah permohonan ampunan kepada Allah & adulah kepadaNya…

Mari kita sama-sama hayatinya…


Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku)


Diamlah sejenak,…buka dada, minda dan diri kita untuk menerima ampunan dari Allah. Mohonlah keampunan kepada ALLAH..Bisikkanlah ke dalam hati sesungguhnya ALLAH Maha Pengampun..
Sekalipun dosa kita seperti awan meliputi langit, nescaya ALLAH akan mengampuninya. Sungguhpun kita melakukan dosa sebesar bumi, namun ALLAH tetap mengampuni dosa kita selagi mana kita tidak syirik kepadaNya..


Cuba lihat hadith ini…


Daripada Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu telah berkata : Aku mendengar Rassulullah S.A.W bersabda : Sesungguhnya Allah berfirman (maksud) : Wahai anak Adam! Apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolonganKu maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak menganggap bahawa ia suatu yang bebanan. Wahai anak Adam! Sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu memohon keampunanKu, nescaya Aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam! Jika kamu menemuiku(selepas mati) dengan kesalahan sebesar bumi, kemudiannya kamu menemuiKu dalam keadaan tidak syirik kepadaKu dengan sesuatu nescaya Aku akan datang kepadamu dengan pengampunan terhadap dosa sebesar bumi itu.

(Riwayat imam Tarmizi dan kata beliau ia adalah hadis Hasan Sohih )


Justeru, tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah …


Warhamni (sayangi aku)

Ketahuilah…Kita ada ALLAH yang sentiasa menyayangi & mencintai diri kita..Mengapakah Dia yang paling layak untuk kita cintai? ALLAH sahaja yang memberikan segala nikmat dan rezeki kepada kita, Dialah yang menunaikan segala permintaan kita. Dialah Tuhan yang Maha Gagah lagi Maha Perkasa. Dia sentiasa berada bersama kita walaupn kita berada dalam keadaan susah dan senang..Segala puji bagi ALLAH dengan sifat-sifatNya yang suci lagi sempurna dan tidak ada yang tercela. Sebab itu, ALLAH lah yang paling layak kita cintai kerana sifat-sifatNya sempurna dan Dia ada segala-galanya . Kasih sayang ALLAH sebenarnya tak terhitung besarnya.


Hadis Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingati-Ku. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingati-Ku dalam suatu kaum, nescaya Aku juga akan mengingatinya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekati-Ku dalam jarak sejengkal, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepada-Ku dalam keadaan berjalan seperti biasa, nescaya Aku akan datang kepadanya dalam keadaan berlari-lari anak

(Hadis Riwayat MUSLIM)


Wajburnii (tutuplah aib-aibku)


Kita merupakan makhluk yang bersifat lemah dan hamba yang penuh dengan kebergantungan kepada ALLAH. Sepanjang kita hidup saban hari, kita tak mungkin terlepas daripada melakukan dosa. Dosa yang kita lakukan itu boleh jadi secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Dosa yang terang-terangan akan mengundang rasa malu kepada orang lain, melainkan jika hati kita sudah sekeras batu. Oleh itu, kita lebih banyak melakukan dosa yang sembunyi-sembunyi. Dosa yang tak siapa tahu melainkan kita, dan ALLAH.


Dari An Nawas bin Sam’an RA, dari Nabi SAW, baginda bersabda: “Kebajikan itu keluhuran akhlak sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.”

(HR Muslim)


Kalau dibukakan segala dosa yang kita lakukan, tentu takkan ada siapa yang akan menghormati kita. Kalau ALLAH membukakan segala dosa yang kita lakukan sembunyi-sembunyi baik dalam pandangan, pendengaran, perbuatan, ataupun lintasan hati, nescaya takkan adapun manusia yang mahu menghormati kita.


Namun, ALLAH begitu penyayang dan Dia tahu betapa lemahnya kita. Lalu dia menutup keaiban-keaiban kita sehingga kita mampu berjalan di tengah-tengah manusia tanpa rasa malu, sekalipun kita telah melakukan segunung dosa di belakang mereka.


Namun, adalah sesuatu yang sangat takabbur jika dengan Allah pun kita tak rasa malu. Maka, setiap kali kita ingin melakukan dosa di belakang manusia, ingatlah bahawa ada Allah yang lebih patut kita rasa malu kepada-Nya berbanding manusia.


Warfa'nii (angkatlah darjatku)

Apalah ertinya kita memiliki kekayaan melimpah, bila hati kita miskin dari mengenal Allah. Apalah ertinya kita dikenal orang, bila kita tidak mampu mengenal Allah. Apalah ertinya kita memiliki jawatan tinggi, bila kedudukan kita rendah di hadapan Allah. Semua yang ada selain Allah adalah cubaan dan fitnah sahaja. Walau memiliki dunia, kedudukan kita akan rendah bila tidak mengenal Allah.


Nah, lihatlah ini…


Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu menempatkan Allah dalam jiwanya (hatinya)".

(Al-hadith)


Berdasarkan hadith di atas, jelas lagi bersuluh bahawa tinggi atau rendah darjat seseorang hamba di sisi Khaliqnya adalah berdasarkan sejauh mana ia menempatkan ALLAH dalam jiwanya.


Teruslah berdoa agar ALLAH mengangkat darjat kita…


Warzuqnii (berilah aku rezeki)

Dalam tidak sedar sebanarnya sungguh banyak rezeki yang ALLAH kurniakan untuk kita. Nikmat iman, nikmat Islam, nikmat umur, nikmat kesihatan, nikmat keluarga, nikmat sahabat, nikmat ilmu dan pelbagai nikmat dan rezeki lagi yang ALLAH kurniakan, sungguh kita tidak dapat menghitungnya. Sekalipun dosa kita seperti awan meliputi langit namun ALLAH tetap mengurniakan rezeki kepada kita…

Diamlah sejenak…

Bukalah hati, lapangkanlah dada dan yakinlah ALLAH Maha Pemberi Rezeki kepada hamba-hambaNya. Berdoa, mohon dan mengadulah kepada Sang Khaliq atas segala hajat yang kita inginkan dariNya. Sesungguhnya Allah S.W.T. amat rindu kepada suara-suara hamba-hamba yang telah diciptakanNya agar mengingati, merayu, dan memujiNya.


Wahdinii (berilah aku petunjuk)

Allah Maha Berkuasa untuk mengurniakan petunjuk dan hidayah-Nya kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya. Hanya dengan petunjuk dan hidayah Allah sahajalah yang dapat mengubah manusia dan kehidupannya dari kekufuran kepada keimanan, dari kemaksiatan kepada ketakwaan, dari kezaliman kepada keadilan, dari kegelapan kepada cahaya kebenaran dan dari kegelisahan kepada ketenangan jiwa. Hidayah adalah petunjuk yang dikurniakanNya kepada manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.


Wa'Aafinii (sihatkan aku)


Dua nikmat agung yang diabaikan kebanyakan orang ialah kesihatan dan masa lapang.

(Hadis riwayat Imam Bukhari, Tirmidzi dan Ibn Majah)


Wa'fuannii (maafkan aku)

"Katakanlah wahai hamba-hamba-Ku yang berlebih-lebihan terhadap dirinya (lazim berbuat dosa), janganlah kamu berputus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

(Az-Zumar: 53).


Saudaraku yang dikasihi ALLAH,


Betapa besarnya nilai sebuah doa ini..


Sebuah doa yang kita hanya lewatkan begitu sahaja..Sebuah doa yang kita tidak pernah kenal maknanya…Dalam tidak sedar, selama ini kita seperti sedang berpura-pura memohon sesuatu...tetapi hati antara mahu dan tidak mahu.


Maka, sama-samalah kita memperbanyakkan muhasabah dan memperbaiki lagi solat kita kerana solat merupakan amalan yang pertama sekali yang akan dinilai dan dihisab oleh ALLAH..


Kita hendak pulang kepada Allah SWT, dalam keadaan solat yang sempurna insyaAllah…


Ya Allah, terimalah, dan bantulah kami ini.


Manusia-manusia, yang hendak menjadi HambaMu Ya Ilahi…


Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yang kamu dustakan? (Al-Rahman:18)


"seorang hamba"

~mutiara-mutiara bertaburan~